FF “DON’T HURT ME and SAY YOU LOVE ME!” PART 1

Author: Key XiaoLing (Ling Key)

Main Casts:

– Wang Fei Fei
– Lee Jong Hyun
– Mrs. Lee
– Lee Jeongmin

Extended Casts:

– Seo Joo Hyun (Seohyun)
– Lee Jong Suk, and
– Other support casts

Genre: Marriage life, Family, Hurt

Length: Parts

Rating: 17+

Disclaimer: This FF is own by author, don’t be plagiator!

***

Fei terbangun dari tidurnya saat merasakan dingin menusuk kulitnya. Mengangkat tubuhnya untuk bersandar di headboard dan membenahi selimut yang menutupi tubuh polosnya. Ditatapnya Jonghyun yang masih terlelap disampingnya dengan keadaan tubuh yang juga polos sepertinya. Fei meregangkan ototnya yang terasa kaku dan menatap jam dinakas menunjukkan pukul empat pagi. Saatnya dia bangun dan melaksanakan kewajibannya membenahi semua yang ada dirumah mereka, rumah keluarga Jonghyun lebih tepatnya. Ini masih terlalu pagi jika dilihat dari orang- orang yang biasanya memulai aktivitasnya setidaknya pukul enam pagi. Tapi tidak bagi Fei, diadipaksa untuk memulai aktivitasnya lebih awal dari orang lain setiap harinya, semenjak dia dinikahi Jonghyun lima tahun lalu.Fei bangkit dari tidurnya sambil membelitkan jubahtidur tipisnya. Dengan sedikit meringis dan berjalantertatih, dia berjalan menuju kamar mandi. Maklum, semalam Jonghyun melakukannya lebih lama dari biasanya hingga membuat Fei merasakan sedikit perih didaerah bawah tubuhnya.

***

“Jeongmin ah kau sedang apa Nak?” tanya Fei memandang ke arah seorang bocah laki- laki yang kini terlihat sedang menyapu dapur sesaat setelah dia sampai didapur untuk memulai pekerjaannya.

“Aku sedang menyapu Eomma, aku juga sudah mengepel semua ruangan didepan” jawab Jeongmin, putra Fei dan Jonghyun sambil meneruskan pekerjaan menyapunya.

“Ini masih sangat pagi Aegi ah, harusnya kau masihtidur, ayo kembali ke kamar mu! Ini semua tugas Eomma” ucap Fei berjalan mendekati Jeongmin dan hendak mengambil sapu ditangannya namun segera ditahan bocah lima tahun itu.

“Aniyo Eomma, Jeongmin mau bantu Eomma, Jeongmin tidak mau Eomma dimarahi dan dipukul Halmeonim lagi karena pekerjaan Eomma belum selesai saat Halmeonim dan Appa bangun” ucap Jeongmin dengan polosnya.Fei menatap sedih putranya itu, dia merasa gagal menjadi seorang ibu. Dia tak bisa membahagiakan anaknya dan bahkan membuat putranya ikut menderita bersamanya. Sejak dinikahi Jonghyun, tak ada hari bahagia untuknya kecuali saat bersama Jeongmin. Setiap hari hanya pekerjaan rumah dan siksaan yang didapatnya dari Nyonya Lee, Jonghyun, bahkan Seohyun kekasih Jonghyun.Dia tak pernah diperlakukan layaknya keluarga olehmereka, melainkan diperlakukan layaknya pelayan.

“Mianhae, ma’afkan Eomma Jeongmin ah!”Fei menghapus air mata yang mulai meleleh dipipi tirusnya tak ingin putranya tahu. Dengan bergegas Fei memulai aktivitasnya. Mencuci adalah hal pertama yang akan dilakukannya hari ini. Dia mengambil satu bak penuh cucian kotor dan membawanya menuju halaman belakan dimana biasanya dia mencuci. Bukan dengan mesin cuci, tapi dengan tangannyalah dia mencuci pakaian- pakaian tersebut.

“Jeongmin ah setelah mengepel dapur kau langsung mandi ya Aegi! Kau harus sekolah” ucap Fei menatap putranya yang sedang memeras air pel pada lap.

“Ne Eomma”Jeongmin mengangguk dan mulai mengepel ruangan dapur yang cukup luas itu. Sementara Fei berkutat dengan cucian piring selesainya dia merendam pakaian.Nyonya Lee tampak bersedekap menunggu hidangan yang sedang disiapkan Fei dan Jeongmindimeja makan.

***

“Annyeonghaseyo Eomma” sapa Jonghyun yang baru masuk ke ruang makan dan segera duduk dikursinya setelah mengecup pipi sang ibu.

“Annyeonghaseyo Adeul ah, tidur mu nyenyak?” tanya Nyonya Lee dan dijawab anggukan Jonghyun.

“Selamat pagi Appa” sapa Jeongmin membungkuk pada Jonghyun.

“Pagi” jawab Jonghyun datar tanpa menoleh sedikitpun pada putranya itu.

“Makanannya sudah siap, silakan dimakan!” ucap Fei pada Nyonya Lee dan Jonghyun yang tak meresponnya sama sekali dan langsung mengambil makanan mereka.

“Kami permisi, Jeongmin ah ayo ke dapur!” ajak Feipada Jeongmin yang terpaku menatap nenek dan ayahnya yang sedang makan.

“Ne Eomma” ucap Jeongmin menunduk lesu.Ia ingin sekali bisa makan bersama nenek dan ayahnya. Tapi seumur hidupnya tak pernah sekali pun dia merasakan itu. Jangankan canda saat makan, bahkan nenek nya akan langsung mengusirnya saat melihat dia yang baru duduk dimeja makan. Jeongmin tak tahu mengapa ayah dan neneknya begitu membencinya. Yang dia tahu mereka tak menginginkan kehadirannya didekat mereka.

***

“Eomma, apa Jeongmin begitu menyebalkan sampai- sampai Appa dan Halmeonim membenci Jeongmin?” tanya Jeongmin yang duduk dilantai dapur menunggu Fei mengambilkan nasi untuk mereka.Fei meletakkan sepiring nasi putih dengan lauk yang hanya berupa sayur wortel sisa semalam yang baru saja dihangatkannya didepan Jeongmin.

“Aniyo Aegi, mereka tidak membenci Jeongmin, Appa dan Halmeonim hanya belum bisa menerima keberadaan kita, suatu saat pasti mereka bisa menerima kita”…

TBC

FF “OUR MARRIAGE is a Deal” Prolog

Main casts:
– Kim Hyun Su
– Mark Tuan Yi Eun
– Eric Nam
– Shin Ji Min

Casts:
– Park Ji Min (Jamie)
– Kevin Tuan Yi Fan
– Mrs. Tuan
– Mr. Tuan
– Kim Hyun Il, and
– Other casts

Genre: Comedy romantic

Length: Parts

Rating: PG

Disclaimer: It’s own by author. Don’t be plagiator!

***

Tok, tok, tok

Suara ketukan pintu membuyarkan konsentrasi seorang namja berwajah manis yang tengah meneliti laporan keuangan dilaptopnya. Ditatapnya pintu ruang kerjanya dengan dahi berkerut sedikit kesal dengan orang yang mengganggu pekerjaannya.

“Nuguseyo?” tanyanya sedikit lantang mengingat jarak pintu dan tempat duduknya sedikit jauh.

“Jeogiyo. Kim Hyun Su” jawab seseorang dibalik pintu dan membuat bibir namja bernama Mark itu mengerut sebal.

“Masuklah!” perintahnya dengan nada malas seolah tak pernah mengharapkan kehadiran tamunya itu.

CKLEK

Pintu terbuka dan muncullah seorang gadis dengan paras sederhana dan terkesan tomboy memasuki ruangannya dan mulai berjalan ke arahnya.

“Apalagi Kim Hyun Su shi? Jika kau bermaksud untuk meminjam uang lagi maka kali ini aku tak akan memberikannya karena kasbonmu bulan ini bahkan sudah nyaris menghabiskan seluruh gajimu” ucap Mark sinis bahkan sebelum gadis bernama Hyunsu itu sampai didepan mejanya.

“Animnida Sajangnim, kali ini saya hanya ingin memberitahukan jika teman saya yang anda panggil untuk wawancara kerja itu sudah tiba” jawab Hyunsu dengan raut wajah tak bersahabat setelah tadi Bosnya itu menuduhnya begitu saja meski pada kenyataannya dia pun sadar jika dirinya memang sering meminta kasbon, itu pun demi sesuatu yang sangat penting.

“Oh… Geure. Baguslah. Sekarang dimana dia?” tanya Mark kembali tanpa rasa bersalah dan justru membuat Hyunsu makin kesal pada namja yang seumuran hanya beda status dengannya itu.

Dengan meniup sedikit poninya sambil menahan kesal, Hyunsu kemudian berusaha memasang senyumnya dan menjawab.

“Dia sudah berada diluar ruangan ini Sajangnim. Anda ingin saya memanggilkannya?”

“Keureomyo. Panggilkan dia sekarang dan kau boleh melanjutkan pekerjaanmu!”

“Algeseumnida”

Dengan menghentak gemas Hyunsu akhirnya melangkahkan kakinya untuk keluar menemui calon pegawai baru itu dengan mulut yang bersungut- sungut, sementara Mark mengacuhkan kembali pegawainya itu dan fokus pada pekerjaannya yang tadi sempat tertunda.

***

“KYAAA… Eonni ah akhirnya kita berdua bisa bekerja ditempat yang sama. Gomawo atas bantuanmu Eonni” ucap seorang yeoja berwajah chubby dan berbadan sedikit berisi dengan hebohnya ketika dirinya dan Hyunsu memakan makan siang mereka dihalaman belakang cafe tempat mereka bekerja.

“Ne cheonmaneyo Jamie ah, tapi aku berpesan padamu berhati- hatilah dengan sajangnim kita itu. Dia itu benar- benar seperti singa. Sedikit saja kita salah dan mendekatinya, maka tamatlah riwayat” balas Hyunsu dengan ekspresi seakan- akan hendak menerkam yeoja yang dipanggilnya Jamie dan sukses membuat gadis itu mengerut ngeri.

“Jinjjayo Eonni? Tapi ku lihat wajahnya sangat imut, dan saat wawancara tadi pun dia begitu ramah”

“Eish… Kau belum tahu saja. Dia itu…”

“WOY!!!”

“Uhuk… Uhuk… Uhuk…”

Gebrakan seseorang dibelakang Hyunsu berhasil membuat gadis itu terbatuk, bahkan Jamie ikut tersentak hingga menatap dengan mata melotot ke arah seorang namja tampan berkacamata yang kini hanya menyengir mendapati tatapan tajam dari Hyunsu.

“Eric Oppa mwohaneunkeoya?” tanya Hyunsu sebal disertai decakan membuat pria berlesung pipit itu terkekeh.

“Hehehehe. Boleh aku bergabung?” tanya Eric seraya menunjuk kursi yang masih kosong diantara Hyunsu dan Jamie.

“Cih, biasanya juga langsung duduk kenapa harus repot bertanya segala?” jawab Hyunsu pura- pura marah kian membuat senyuman Eric melebar.

“Arasseoyo. Permisi Jimin shi, aku boleh duduk disini kan?” kini Eric bertanya pada Jamie.

“Oh… Ye keureomyo Chef. Silakan saja. Oh iya saya belum memperkenakan diri secara langsung pada anda. Park Ji Min imnida. Anda boleh memanggil saya Jamie seperti teman- teman disini memanggil saya” ucap Jimin sekaligus menjawab pertanyaan Eric.

“Aigoo… Tak perlu sungkan begitu! Ini kan diluar jam kerja. Panggil saja aku Eric atau Oppa!” balas Eric mencoba mencairkan suasana.

“Algeseumnida”

“Sudah- sudah kalau perkenalan dilanjutkan terus kapan makannya selesai? Ini sudah hampir habis jam istirahat. Kalian tak mau kan jika Bos singa itu mengamuk?” ujar Hyunsu menginterupsi keduanya.

“Ara, ara, kau cemburu eo? Tenang saja Soo ah aku hanya mencintaimu seorang” ujar Eric dan kembali disuguhi pelototan maut Hyunsu yang akhirnya membuat pria itu berhenti bercanda dan memulai acara makannya setelah lebih dahulu menatap Jamie dengan kerlingan nakalnya dan dijawab kekehan pelan oleh gadis yang akhirnya juga kembali memakan makan siangnya…

FF “MY WISH” PART 1

Casts:
– Cho Kyu Hyun
– Jung Soo Yeon
– Lee Sun Kyu (Sunny)
– Im YoonA, and
– Other casts

Genre: Comedy romantic

Length: Parts

Rating: 17+

Disclaimer: Inspired by Korean adult movie “Wish Taxi” that make me crazy when I saw it cause I have to skip any xxx scenes TT.TT

***

Kyuhyun menghela napas lelah. Hari ini pekerjaannya dikantor benar- benar menguras tenaga dan pikirannya. CEO disebuah perusahaan yang bergerak dibidang properti Cho Corp lah profesinya. Pekerjbn yang membuatnya harus memeras otak selama enam hari dalam satu minggu itu membuatnya jengah akhir- akhir ini, dan malam ini rasanya ingin sekali dirinya melepaskan penatnya itu dengan bersantai sebentar disebuah cafe yang cukup tenang menurutnya.

“Choisongeyo, boleh aku bergabung?” sapa seorang wanita berambut merah menyala yang sontak membuyarkan lamunan Kyuhyun yang kini mentap wanita dihadapannya dengan tatapan penuh kekaguman.

“O… Oh… Ye” jawab Kyuhyun canggung seraya berdiri dan mempersilakan wanita tersebut duduk berhadapan dengannya.

‘DAEBAK… ANUGERAH APA YANG KAU HADIAHKAN PADAKU MALAM INI TUHAN?’ teriak Kyuhyun dalam hatinya lalu kembali menempatkan dirinya dikursinya tadi.

“Oh…”

“Panggil aku Sooyeon, eum…”

“Kyuhyun. Cho Kyu Hyun” sambar Kyuhyun memperkenalkan dirinya seraya mengulurkan tangan kanannya yang dibalas jabat tangan hangat wanita cantik bernama Sooyeon itu.

“Ah… Kyuhyun Oppa” gumam Sooyeon seraya mengangguk- anggukkan kepalanya.

“Ah… Sooyeon shi lebih muda dariku?”

“Eo… Ku rasa. Jika melihat wajahmu ku rasa aku lebih muda darimu” Sooyeon tersenyum cerah sementara Kyuhyun mencebikkan bibirnya merasa sedikit tersinggung dengan ucapan Sooyeon tentang wajahnya yang seakan menunjukkan kalau pria itu sudah berumur.

“Aku line delapan tujuh Nona Sooyeon”

“Aha… Berarti benar kau lebih tua dua tahun dariku”

Kyuhyun membuka mulutnya sejenak lalu kembali mengatupkannya merasa tak bisa menjawab lagi saat ini.

“Algeseumnida, algeseumnida. Kalau begitu Sooyeon ah kau mau pesan apa?” tanya Kyuhyun informal merasa sudah tak perlu lagi bersikap terlalu formal pada wanita dihadapannya ini.

“Eum… Cocktail dan apple pie”

“Algeseo, PELAYAN…”

Tak lama seorang pelayan datang dan mencatat pesanan Sooyeon karena Kyuhyun sendiri sudah memiliki sepotong cheese cake dan cappucino dimejanya.

***

“Jadi… Apa yang membuatmu akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupmu Nona Jung?” tanya Kyuhyun dari balik kemudi pada Sooyeon yang berada disampingnya karena keduanya memutuskan untuk pulang bersama setelah mengetahui bahwa ternyata rumah mereka pun searah.

Sooyeon tersenyum perih dan menyandarkan kepalanya pada bahu Kyuhyun yang sontak saja terkejut namun berusaha tetap fokus pada jalanan.

“Didepak dari pekerjaan dan dicemooh setelah dilecehkan. Kau pikir apa yang lebih berat bagi seorang wanita?”

Kyuhyun menatap mata Sooyeon yang tepat tengah menatapnya juga dan tersenyum miris merasa iba dengan nasib wanita itu. Kyuhyun berkecimpung didunia bisnis yang kejam. Bukan hal baru lagi baginya hal yang telah terjadi pada Sooyeon, jadi dia sudah tahu maksud dari ucapan wanita itu.

“Bersabarlah! Aku mengerti posisimu. Meski aku bukan bagian dari pemimpin seperti mereka, tapi aku mengerti apa yang kau alami” jelas Kyuhyun mencoba menghibur wanita yang terlihat rapuh itu.

“Oppa geumanhe!”

Kyuhyun seketika menghentikan laju mobilnya didepan sebuah rumah sederhana dan menatap Sooyeon yang telah kembali ke posisi duduknya semula.

“Uri jib. Ini hasil kerjaku selama lima tahun terakhir Oppa” jelasnya seraya keluar dari mobi audi putih itu lalu memberi isyarat pada Kyuhyun untuk menghubunginya dengan menunjukkan ponselnya dan dijawab anggukan antusias oleh pria tampan itu.

***

Kyuhyun memandang hasil postingan blognya malam ini dengan penuh semangat. Senyuman lebar itu tak pudar dari bibirnya sejak beberapa menit lalu. Dengan bersedekap dan menyeringai dirinya mulai membaca hasil postingannya dalam hati.

‘KOMUNITAS ORANG- ORANG FRUSTASI.
Dibentuk untuk saling mencurahkan rasa stress setelah menjalani kehidupan yang kejam ini. Mari bersama melewati hari dan membuat kebahagiaan dan harapan tersendiri sampai tiba saatnya ajal menjemput.
Hubungi: 010- 0302- 8888.

CHO KYU OPPA, HYUNG, DONGSAENG <3.'

"Cha… Mari kita tunggu seberapa banyak orang stress didunia ini!"

Mematikan komputernya dan beranjak menuju kasur empuknya untuk mengistirahatkan tubuh penatnya yang rasanya akan hancur jika sedikit saja dia bergerak lagi. Oke, itu terlalu berlebihan…

TBC

FF “OUR BABY” PART 9 (END)

Author: Ling Key

Main Casts:
– Min Yoon Gi
– Lee Hyun Su
– Lee Dong Hae
– Lee Hyuk Jae
– Hwang Zi Tao

Other casts:
– Lee Gi Kwang
– Mr. Min
– Mrs. Min, and
– Other casts

Genre: Sad Romance

Length: Parts

Rating: 17+

***

“Tuan Min chukhahamnida. Kedua putra- putri anda telah lahir, dan Nyonya Min juga dalam kondisi baik” ucap dokter tersebut membuat binar kebahagiaan terpancar dari orang- orang yang ada disana.

“Jadi anakku kembar Uisanim? Bolehkah aku melihat mereka?” tanya Yoon Gi penuh kebahagiaan dan airmatanya pun kokini telah kering.

Dokter tersebut menganggik dan dengan segera Yoon Gi masuk diikuti orangtua dan sahabatnya.

“Yeoboya” panggilnya pada Hyunsu yang tengah terbaring lemas dengan wajah masih pucat diranjangnya dan berusaha membalas panggilannya dengan senyuman.
Yoon Gi menghampiri ranjang Hyunsu dan menatap dua bayi merah yang tengah dirawat seorang suster dan dokter wanita tadi disampingnya.

“Gomawo Jagiah. Mereka tampan dan cantik” lanjutnya seraya mengecup dalam kening Hyinsu yang menganghuk lemah karena masih kelelahan pasca melahirkan dua bayi kembarnya.

Mata Hyunsu menangkap sosok kedua orangtua Yoon Gi yang tengah memperhatikan cucu mereka. Dengan ekspresi takut dia menoleh pada Yoon gi dan dibalas senyum tipis namja itu.

“Eomma dan Appa kemari ingin melihatmu dan cucu- cucu mereka” ucap Yoon Gi pelan lalu Hyunsu kembali menatap kedua mertuanya dan mendapati senyum manis diwajah Nyonya Min dan wajah datar Tian Min yang sejak tadi tak berubah, aun Hyunsu tahu dibalik tatapan itu tak tersemat sedikitpun rasa benci seperti yang pertama kali dilihatnya saat dulu YoonGi membawanya menemui mereka untuk meminta restu.

Airmata kebahagiaan meluncur begitu saja ke pipinya dan dengan sigap dihapus kembali oleh Yoon gi.

“Akhirnya semua beralhir bahagia Sayang” bisik Yoon Gi dan Hyunsu pun mengangguk dengan antusias.

“Jadi siapa nama mereka Giah?” tanya Tuan Min saat melihat bayi- bayi yang merupakan cucunya itu kini tengah berpindah ke tangan Hyunsu dan Yoon Gi.

“Em… sesuai nama yang direkomendasikan Hyunsu, Kakak ipar, dan yang lain. Aku mau menamai mereka Min do Hyun dan Min Hyo Rin, setuju kan sSayang?” ucap Yoon Gi sambil memandang Hyunsu.

“Em… joha” balas Hyunsu mengangguk senang.

“Geure. Mulai besok juga Eomma akan sering melihat si keci” ucap Tuan Min dan disambut senyum bahagia semua orang disana.

“Nah… Nyonya Min ini saatnya anda menyusui mereka kembali!” ucap dokter dan segera dituruti Hyinsu yang segera membuka kancing seragam pasiennya, namun ditahan oleh Yoon Goi yang kemudian menatap tiga sahabat dan kedua orangtuanya seakan mengisyaratkan sesuatu.

“Wae?” tanya Hyukjae yang tak mengerti dengan maksud Yoon gi.

“Kalian tak bermaksud untuk menunggu didalam.sini saat isteriku tengah menyusui kan?”
tanya Yoon Gi membuat mereka terperangah, lalu Hyukjae dan Tao pun segera keluar dari ruangan tersebut dengan mendengus dan bersungut- sungut sebal, namun Yoon Gi tak lantas merubah mimik mukanya dan masih menatap kedua orangtuanya dan Donghae dengan ekspresi sama.

“Jangan bilang kami harus keluar juga!” ucap Donghae tak percaya.

“Selain Eomma, tak ku tizinkan oranganapun melihat tubuh isteriku” tegas Yoon gi benar- benar over protective dan membuat Donghae bahkan ayahnya ternganga lebar.

“ASTAGA aku bahkan kakak kandungnya”

“Dan aku bahkan ayahmu Min Yoon Gi” ucap keduanya mengomel dan berlalu juga meninggalkan Yoon Gi, Hyunsu, dan Nyonya Min yang tertawa melihat tingkah mereka.

THE END

FF “OUR BABY” PART 8

Author: Ling Key

Casts:
– Lee Hyun Su
– Min Yoon Gi
– Lee Dong Hae
– Lee Hyuk Jae
– Hwang Zi Tao
– Lee Gi Kwang, and
– Other casts

Genre: Romance

Length: Parts

Rating: 17+

Disclaimer: It’s own by author, don’t be plagiator!

***

“Aku mencintaimu suamiku” lirih Hyunsu setelah melepaskan bibir mereka membuat Yoon Gi membeku dengan mata membulat sempurna.

“Aku mencintaimu dan tak pernah sedikit pun ada niatan dihatiku untuk meninggalkanmu dan meraih cintanya. Bagiku kau yang terbaik, dan ku harap akan begitu selamanya” lanjutnya dan kembali menempelkan bibirnya dibibir Yoon Gi yang kini melumat bibirnya penuh kelembutan.

Lega, itu yang ada dihatinya kini namun belum sepenuhnya karena dirinya belum menjawab pernyataan Hyunsu tadi. Ditahannya tubuh Hyunsu yang sudah berada diatas tubuhnya membuat wanita itu mengerutkan keningnya merasa ditolak, namun Yoon Gi membalasnya dengan senyuman manis meski airmatanya belum surut.

“Aku juga mencintaimu isteriku” ucapnya dan berhasil membuat hati Hyunsu berbunga- bunga karena ternyata cintanya terbalaskan.

CUP~

Keduanya kembali berciuman mesra dan terus larut dalam penyaluran rasa bahagia mereka.

***

Yoon Gi berulang kali bolak- balik berjalan kesana kemari didepan ruang bersalin dimana Hyunsu tengah meregang nyawa demi lahirnya malaikat kecil mereka. Ingin rasanya dia menerobos masuk dan memberi semangat pada isterinya itu, namun dokter dan para perawat disana sudah memperingatkannya untuk hanya menunggu diluar.

“Ya, Min Yoon Gi duduklah! Kau tahu kau membuat kami pusing?” tegur Hyukjae yang saat ini juga tengah duduk bersama Donghae dan Tao didepan ruang bersalin tersebut.

Keempat orang ini memang sudah kembali akur sejak pernikahan Yoon Gi dan Hyunsu. Donghae telah mema’afkan semua teman- temannya itu karena dia pikir dirinya juga ikut bersalah dalam hal ini.

“Bagaimana bisa aku tenang sementara isteriku meregang nyawa demi melahirkan anak kami didalam sana?” ucap Yoon Gi sedikit emosi dan kini duduk dengan wajah menunduk disamping Donghae.

“Adikku itu wanita yang kuat. Percayalah padanya dan berdo’alah!” ucap Donghae dan dijawab anggukan lemah oleh Yoon Gi.

“Aku takut Hyung. Ini anak pertama kami, hiks”

“Uljima! Kau akan jadi Appa. Jadi kau harus kuat!”

Kembali Yoon Gi mengangguk namun kini kepalanya tertunduk dalam. Dia berdo’a demi keselamatan isteri dan calon anaknya. Isak tangis masih terdengar dari mulutnya tatkala do’a itu terpanjat.

“Berhenti menjadi anak cengeng Min Yoon Gi!”

Suara tegas seseorang membuat Yoon Gi mendongak dan keempatnya tercengang mendapati sepasang paruh baya memandang mereka dengan wajah datarnya.

“A… Appa, Eomma” gumam Yoon Gi seraya beranjak dari tempat duduknya menghampiri kedua orangtuanya yang berdiri tak jauh dari kursi tempatnya duduk.

“Seorang Appa harus tegar karena dialah pilar dari keluarganya” ucap Tuan Min tegas tanpa mengubah ekspresinya.

Yoon Gi menatap ibunya yang kini tersenyum lembut ke arahnya, dengan terburu dia menghambur ke dalam dekapan Nyonya Min dan kembali menangis disana.

“Eomma… Hh…”

“Tenanglah Nak! Mereka pasti baik- baik saja” ucap Nyonya Min mengelus bahu putra semata wayangnya itu penuh sayang disaksikan ketiga sahabatnya yang menatap haru moment itu.

“OAK… OAK… OAK…”

CKLEK

Semua orang yang berada disana menoleh bersamaan saat mendengar suara pintu terbuka dan diikuti suara tangisan bayi. Tampak seorang dokter wanita tersenyum lemah sambil mengusap peluh didahinya dan berdiri diambang pintu ruang persalinan…

TBC

FF “OUR BABY” PART 7

Author: Ling Key

Main casts:
– Lee Hyun Su
– Min Yoon Gi
– Lee Dong Hae
– Lee Hyuk Jae
– Huang Zi Tao

Extended casts:
– Lee Gi Kwang
– Mr. Min
– Mrs. Min, and
– Other casts

Genre: Romance

Length: Parts

Rating: 17+

Disclaimer: It’s own by author. Don’t be plagiator!

***

Hyunsu diam dan hanya menggigit bibir bawahnya tak tahu harus menjawab apa untuk pernyataan Gikwang. Tanpa mereka sadari, sepasang mata menatap sendu pemandangan itu dan berlalu karena tak ingin berlama- lama menyaksikan adegan yang sangat mencabik- cabik hatinya itu.

***

Hyunsu melangkah dengan pelan memasuki apartemennya dengan membawa sekantung besar bahan makanan yang baru saja dibelinya sepulang dari taman tadi. Dengan memegangi punggungnya dengan satu tangannya yang masih bebas dia berjalan memasuki ruang dapur dan disana dirinya mendapati suaminya yang tengah duduk dengan kepala tertunduk diatas kursi meja makan mereka.

“Yeoboya kau sudah pulang?” sapanya seraya menghampiri Yoon Gi yang mendongak karena panggilannya dan bergegas berjalan lalu mengambil kantung belanjaan dari tangannya.

“Kau sudah pulang? Kenapa bawa yang berat- berat?” tanya Yoon Gi bersikap biasa.

“Gwaenchana aku tidak mau merepotkanmu terus untuk belanja” jawab Hyunsu yang entah kenapa membuat Yoon Gi merasa terluka. Mungkin karena suatu saat nanti Hyunsu akan meninggalkannya makanya gadis itu berusaha untuk mandiri dari sekarang. Terlebih setelah melihat Hyunsu bersama Gikwang ditaman tadi ia semakin yakin jika wanita ini pasti akan meninggalkannya dan memilih namja yang dicintainya juga bisa menerima keadaannya itu.

Dengan lemas dirinya merapikan barang belanjaan tersebut ke dalam kulkas, dan hal itu bisa ditangkap oleh Hyunsu yang kini menyentuh lembut bahu suaminya itu.

“Yeoboya ada apa?” tanyanya membuat Yoon Gi menoleh dan tersenyum miris.

“Aniyo nan gwaenchana. Malam ini biar aku yang masak. Kau istirahatlah!” jawabnya dan kembali fokus pada pekerjaannya.

Hyunsu yang merasa kurang puas dengan jawaban namja itu menyentuh kembali bahu suaminya dan membalikkan paksa tubuh kekar yang setiap malam memeluknya itu, dan betapa terkejutnya dia mendapati airmata mengalir dari mata sipit suaminya itu.

“Yeoboya waeyo?” tanyanya panik seraya menghapur airmata Yoon Gi.

“Ani, nan gwaenchana” jawab Yoon Gi dan hendak melangkah meninggalkan Hyunsu namun wanita itu lebih dulu menghalangi jalannya.

“Yeoboya waeyo?” tanyanya kembali sambil perlahan mendekap namja itu erat.

“Aku tidak tahu apa yang membuatmu seperti ini. Apa aku punya salah? Tolong katakan padaku jika memang iya, tapi ku mohon jangan bersikap seperti ini padaku!” ucap Hyunsu kini ikut terisak dan hal itu membuat hati Yoon Gi semakin teriris.

Dibalasnya dekapan Hyunsu tak kalah erat dan mereka menangis bersama tanpa mereka saling mengetahui apa yang menyebabkan mereka menangis.

***

Hyunsu menyelimuti tubuhnya dan Yoon Gi yang telanjang sebatas dada mereka dan merebahkan kepalanya didada bidang suaminya yang bersandar pada headboard ranjang mereka.

“Aku sungguh tidak tahu apa yang membuatmu jadi seperti ini, tapi sungguh aku tak ingin kau diam terus padaku. Rasanya sakit sekali didalam sini” tutur Hyunsu mengarahkan tangan Yoon Gi tepat ke dadanya tempat jantung dan hatinya bersarang.

“Apa kau bahagia hidup denganku Hyunsu ah?” tanya Yoon Gi yang akhirnya mengeluarkan suaranya, dan hal itu tentunya membuat Hyunsu merasa sedikit lega.

“Tentu aku bahagia. Jika tidak untuk apa aku berada disampingmu selama setengah tahun ini?” jawab Hyunsu dengan nada lugas dan menatap dalam ke dalam mata Yoon Gi yang juga menatapnya dalam seakan saling mencari akan kesungguhan lewat mata masing- masing.

Kembali Yoon Gi mengeluarkan airmatanya dan menghela napas berat mengeluarkan sesak dalam dadanya.

“Apa kau akan meninggalkanku setelah anak itu lahir?” tanyanya sontak membuat Hyunsu membulatkan matanya.

“Apa maksudmu?” tanya Hyunsu balik dengan perasaan panik takut jika Yoon Gi bermaksud meninggalkannya.

“Aku melihatnya. Aku tahu kau bertemu dengannya. Jadi sekarang jawablah pertanyaanku! Apa kau akan meninggalkanku dan datang padanya setelah anak kita lahir nanti? Hh… Hh… Hh…”

Yoon Gi mengakhiri pertanyaannya dengan tangis kencangnya. Cengeng? Biarlah orang mau berkata apa tentangnya, toh dia tak sanggup jika harus kehilangan isteri dan anaknya. Keluarga kecil yang baru saja dibangunnya dengan perjuangan keras hingga harus bertengkar dengan keluarganya. Satu hal yang membuatnya begitu menderita saat ini, rasa cinta yang telah ditanam dan dipupuk sejak memutuskan untuk bertanggung jawab pada Hyunsu hingga tumbuh dan kian membesar setiap harinya kini berada diujung kematian karena datangnya orang lain dari dalam masalalu isterinya itu.

Perlahan Hyunsu memegang lembut kedua pipi Yoon Gi dan memajukan wajahnya kemudian menempelkan bibir kecilnya dibibir suaminya itu dengan airmata yang juga kembali mengalir dipipinya…

TBC

FF “OUR BABY” PART 6

Author: Ling Key

Main casts:
– Lee Hyun Su
– Min Yoon Gi

Extended casts:
– Lee Dong Hae
– Lee Hyuk Jae
– Huang Zi Tao
– Lee Gi Kwang, and
– Other casts

Genre: Romance

Length: Parts

Rating: PG 15

Disclaimer: It’s own by author. Don’t be plagiator!

***

Pernikahan itu pun akhirnya tetap terlaksana, dan sesuai dengan apa yang diucapkan Donghae tempo hari bahwa orangtua Yoon Gi tak akan semudah itu menerima Hyunsu menjadi menantu mereka. Mereka memang mengizinkan Yoon Gi dan Hyunsu menikah, itu pun setelah Yoon Gi berjuang keras sampai berlutut dihadapan kedua orangtuanya dan Donghae serta Hyunsu dimana kala itu Yoon Gi sengaja mempertemukan mereka dalam sebuah makan malam, tapi kini bahkan mereka mengatakan tak mau turut campur dengan urusan rumah tangga Yoon Gi dan Hyunsu termasuk menghentikan semua fasilitas mereka yang selama ini dinikmati Yoon Gi.

“Istirahatlah, kau pasti lelah!” seru Yoon Gi yang baru saja keluar dari kamar mandi dan sekarang keduanya berada didalam kamar pengantin mereka diapartemen Yoon Gi.

“Ne. Kau juga!” balas Hyunsu yang sedang terduduk diatas ranjang dengan selimut menutupi sebatas pinggang hingga kakinya.

Yoon Gi mengangguk kemudian merangkak ke atas ranjang dan duduk tepat disamping Hyunsu yang mendadak merasakan debaran jantungnya yang sangat kuat akibat posisi Yoon Gi yang begitu dekat dengannya. Entah sejak kapan, tapi jantungnya selalu menggila setiap kali Yoon Gi berada disampingnya bahkan dengan hanya memandang wajahnya saja.

“Mianhae” ucap Yoon Gi membuat Hyunsu menoleh.

“Mianhae atas semua perkataan burukku selama ini. Mianhae karena sempat mengatakan hal jahat padamu, dan mianhae karena aku hanya bisa memberikanmu pernikahan yang sederhana tanpa pesta seperti keinginan pasangan lain”

Hyunsu kian menatap Yoon Gi lamat. Dia tersentuh dengan apa yang baru saja diucapkan namja disampingnya ini. Dengan perlahan menyunggingkan senyuman tipis untuk pria berstatus suaminya itu.

“Gwaenchana. Begini saja aku sudah bahagia. Yang penting buatku adalah kebahagiaannya” ucap Hyunsu mengelus perutnya yang masih datar karena usia kandungannya yang memang baru menginjak bulan ke tiga.

“Hm. Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakanmu dan anak kita nanti” ucap Yoon Gi penuh kesungguhan, dan tentu Hyunsu akan berusaha mempercayai semua itu.

“Ya sudah kita istirahat. Aku tahu kau pasti sangat lelah” ucap Yoon Gi dan dijawab anggukan oleh Hyunsu lalu kemudian keduanya memposisikan tubuh masing- masing menghadap langit- langit kamar.

Yoon Gi menoleh ke arah Hyunsu lalu tersenyum dan selanjutnya mengecup lembut kening Hyunsu yang berhasil menimbulkan semburat merah dikedua pipi yeoja itu.

“Tidurlah! Jalja”

“Ne jalja”

Keduanya pun mulai menutup mata mengarungi mimpi mereka.

***

“Kau tidak lelah Gi ah? Pagi harus bekerja dikantor dan malam bekerja dicafe?” tanya Tao yang saat ini tengah membantu Yoon Gi membereskan barang belanjaannya ke dalam kulkas diapartemen milik Yoon Gi.

“Asal aku ikhlas, aku yakin aku akan baik- baik saja. Memang lelah, tapi ini semua demi istriku dan calon bayi kami. Akan ku lakukan yang terbaik untuk mereka” jawab Yoon Gi dengan senyum mengembang diwajahnya meski jelas terlihat gurat kelelahan yang teramat sangat diwajahnya itu.

“Aku bangga padamu kawan. Anak manja kini telah berubah menjadi pria dewasa” ujar Tao menepuk pelan bahu Yoon Gi yang kian melebarkan senyumnya.

Tanpa mereka sadari seseorang tengah menatap mereka berdua dengan airmata haru menyeruak dari mata sipitnya.

“Aegiya, Appamu memang yang terbaik. Eomma rasa Eomma memang benar- benar mencintainya” gumam Hyunsu sembari mengelus perutnya yang sudah membuncit memasuki usia kandungannya yang ke sembilan bulan.

Selama tujuh bulan usia pernikahan mereka Yoon Gi membuktikan kesungguhannya. Dia rela bekerja menjadi karyawan biasa disebuah perusahaan musik dan juga menjadi pelayan kafe sejak masih kuliah sampai akhirnya lulus empat bulan yang lalu karena dia tahu orangtuanya bahkan tak akan mungkin mau lagi mengurusnya yang sudah bersikeras menikahi Hyunsu. Hal itu membuat Hyunsu senang sekaligus sedih. Ingin rasanya membuat Yoon Gi kembali akur dengan orangtuanya tapi apa dayanya. Dia hanya mampu mengharapkan semua itu.

***

Hyunsu memandang namja dihadapannya dengan mata melebar. Tak menyangka akan mendengar perkataan yang bisa dianggap keramat itu keluar dari mulut sang namja. Mungkin dulu Hyunsu memang mengharapkannya, tapi tidak disaat Hyunsu telah mencintai Yoon Gi bahkan mengandung benih namja itu.

“Soo ah, ku mohon pikirkanlah! Aku sungguh mencintaimu. Aku pikir aku bisa mengungkapkan semua ini disaat aku pulang dalam keadaan sukses seperti saat ini, maka itulah aku tak segera mengungkapkannya saat kelulusanku dulu. Aku mohon Hyunsu ah! Aku akan menerima apapun keadaanmu, dan aku akan menganggap bayi itu anakku juga. Aku tahu kau juga mencintaiku” ucap Gikwang penuh harap dan menggenggam tangan Hyunsu…

TBC

FF “OUR BABY” PART 5

Author: Ling Key

Main casts:
– Lee Hyun Su
– Min Yoon Gi

Extended casts:
– Lee Dong Hae
– Lee Hyuk Jae
– Huang Zi Tao
– Lee Gi Kwang, and
– Other casts

Genre: Romance, Family

Length: Parts

Rating: PG 15

Disclaimer: It’s own by author. Don’t be plagiator!

***

“Soo ah gwaenchana?” tanyanya seraya mengelus sayang surai hitam kecoklatan milik Hyunsu.

Hyunsu menatap dalam mata Donghae dan detik berikutnya airmata telah meluncur bebas dari kedua mata sayunya.

“Mianhae Oppa” lirihnya mengiringi isak tangisnya.

Donghae mendekap erat tubuh ringkih adiknya dan tatapannya langsung tertuju pada tiga orang yang tengah menunduk dihadapannya.

“Kalian bisa pergi! Aku tidak akan berterimakasih karena kalian mengantar dan menjaga adikku. Ini ku anggap bayaran dari penderitaan adikku meski tentu itu tak cukup. Setelah ini ku harap kita tidak saling bertemu lagi” ucapnya penuh penekanan dan berhasil membuat ketiga orang yang pernah dianggap sahabatnya itu terbelalak.

“Pergilah! Aku tidak mau membuat keributan dengan kalian” lanjutnya semakin mengeratkan dekapannya pada Hyunsu yang masih sesegukan.

“Tapi Hae ah bayi…”

Ucapan Hyukjae pun terpotong saat Donghae kembali berkata.

“Aku tidak butuh bantuan siapapun untuk menjaga bayi itu. Kami akan membesarkannya dan yang pasti tidak akan ku biarkan siapapun menyentuhnya termasuk ayahnya”

DEG

Yoon Gi semakin terperanjat dengan ucapan Donghae terlebih tatapan tajam itu ia yakini pasti ditujukan padanya.

“Tapi Hae ah…”

“Cukup Lee Hyu Jae! Kalau kau memang menganggapku setidaknya pernah menjadi sahabatmu lakukan apa yang ku minta, dan bawa dua orang itu pergi dari sini!”

Hyukjae menghela napas berat dan menatap Yoon Gi serta Tao kemudian menepuk bahu kedua sahabatnya itu mengisyaratkan agar mereka mengikutinya keluar.

“Pergilah Hyung! Tao! Aku masih harus disini” ucap Yoon Gi membuat Hyukjae dan Tao yang sedari tadi hanya diam tercengang.

“Min Yoon Gi”

“Pergilah Tao ah!”

Hyukjae dan Tao berpandangan sebelum akhirnya keluar dengan berat hati.

“Sungguh ma’afkan kami Hae ah!” ucap Hyukjae penuh penyesalan sebelum akhirnya keduanya benar- benar melangkah keluar dari kamar rawat Hyunsu.

“Sudah ku katakan aku tak ingin bertengkar denganmu jadi pergilah!” titah Donghae memandang tajam Yoon Gi yang justru semakin mendekat ke tempat dimana dirinya dan Hyunsu saling berpelukan.

“Kau tidak bisa melarangku untuk menyentuh anakku Hyung” ucap Yoon Gi tak kalah tajam membuat Donghae terperangah sementara Hyunsu yang berada dipelukannya menegang.

Donghae mendengus kasar menanggapi ucapan Yoon Gi yang terkesan begitu menggelikan baginya.

“Cih, kau mengakuinya sebagai anakmu? Bukankah dulu kau yang bilang tidak akan terjadi apa- apa pada adikku? Pantaskah kau mengakui bayi dalam rahimnya sebagai anakmu? Sudahlah kau pergi dan jangan ganggu hidup adikku maupun calon keponakanku!”

“Andwae Hyung! Dia anakku, jadi aku pun berhak atasnya”

“Kau sama sekali tidak berhak atasnya. Bukankah kau tak mau bertanggung jawab pada Hyunsu?” sindir Donghae kembali dan hal itu berhasil membuat Yoon Gi bungkam, namun hanya sementara karena selanjutnya dia mengatakan hal yang membuat kedua kakak beradik dihadapannya tercengang bahkan Hyunsu berbalik menghadapnya.

“Aku akan bertanggung jawab. Aku akan menikahi Hyunsu”

“Cih, menikahi? Bukankah dari awal saat adikku meminta pertanggung jawabanmu kau malah mengatakan tidak akan terjadi apa- apa? Kenapa sekarang berubah? Karena bayi dirahimnya? Ma’af saja aku tak akan menerimamu” ucap Donghae penuh penekanan dan tentu saja Yoon Gi tak bisa menerima keputusan itu begitu saja.

“Jadi kau lebih rela membiarkan Hyunsu dan bayi kami dicemooh orang karena Hyunsu mengandung dan melahirkan tanpa ikatan pernikahan? Aku tahu aku telah salah, tapi sungguh saat itu aku benar- benar kalut hingga tanpa terkontrol perkataan itu keluar dari mulutku. Sungguh setelah saat itu aku benar- benar mengutuk diriku sendiri. Aku bahkan begitu malu bahkan jika hanya saling berpapasan dengan kalian. Itu sebabnya selama ini aku hanya diam karena ku terlalu malu” tutur Yoon Gi panjang lebar.

“Geuraeyo? Kau sudah selesai bicara? Kalau begitu pulanglah!” usir Donghae yang sontak membuat Yoon Gi dan Hyunsu yang masih berada dalam dekapannya terbelalak.

“Hyung…”

“Aku tidak menerima lamaranmu. Mungkin kau memang berniat menikahi adikku, tapi orangtuamu tidak akan bisa menerima adikku. Kalian orang terpandang, mana mau orangtuamu menerima menantu dari kalangan bawah seperti adikku” ucap Donghae mengutarakan penyebab dari penolakannya terhadap Yoon Gi meski sesungguhnya Donghae pun ingin jika adiknya menikah dengan Yoon Gi dan keponakannya dirawat oleh orangtuanya yang lengkap.

“Jadi ku mohon pergilah! Akan lebih rumit jika kalian bersama. Mungkin dulu aku setuju- setuju saja dengan perbuatan Hyuk menjebak kalian, tapi setelah aku tahu kalau orangtuamu tak mungkin menerima adikku kurasa aku sudah tak bisa merestui kalian lagi”…

TBC

FF “OUR BABY” PART 4

Author: Ling Key

Main casts:
– Lee Hyun Su
– Min Yoon Gi

Extended casts:
– Lee Dong Hae
– Lee Hyuk Jae
– Huang Zi Tao
– Lee Gi Kwang, and
– Other casts

Genre: Romance

Length: Parts

Rating: PG 15

Disclaimer: It’s own by author. Don’t be plagiator!

***

Donghae membuktikan ucapannya. Setelah mengetahui jika Yoon Gi mencampakkan adiknya dia benar- benar tak berhubungan lagi dengan ketiga orang itu, bahkan sempat dia menghajar Hyukjae untuk melampiaskan amarahnya.

“Soo ah pelan- pelan makannya! Kau ini benar- benar seperti babi akhir- akhir ini” tegur Donghae yang merasa ngeri dengan nafsu makan Hyunsu akhir- akhir ini. Bagaimana tidak? Saat ini saja dia sudah menghabiskan dua porsi jajangmyeon untuk makan malam mereka.

“Aish Oppa berhenti mengataiku babi! Aku lapar tahu” cecar Hyunsu masih dengan setia memasukkan jajangmyeon ke dalam mulutnya dan membuat Donghae semakin bergidik ngeri.

“Hoek… Hoek…”

Donghae menatap Hyunsu khawatir ketika tiba- tiba adiknya itu membekap mulutnya seraya berlari ke arah kamar mandi dirumah mereka.

“Ya! Oppa kan sudah bilang jangan kebanyakan makan. Kau sih bandel” omel Donghae yang mengikuti Hyunsu dan membantu memijat tengkuknya itu.

Hyunsu mendongak menatap pantulan dirinya dan Donghae pada cermin dihadapannya setelah sebelumnya mencuci mulutnya.

“Oppa sekarang tanggal berapa?” tanya Hyunsu dan seketika Donghae tampak berpikir.

“Tanggal dua puluh, wae?” tanya Donghae setelah menjawab pertanyaan Hyunsu sebelumnya.

Kembali Hyunsu menatap pantulan mereka, kali ini dengan tatapan penuh kekhawatiran. Tanpa mengucapkan apa- apa lagi dia berlalu meninggalkan Donghae yang hanya bisa memandanginya dengan dahi berkerut.

***

Semua mata penghuni ruangan musik tertuju pada seorang yeoja yang berjalan dengan sesekali menundukkan badannya dihadapan teman- teman mahasiswanya, dan salah satu dari mahasiswa seangkatannya menghampirinya dengan senyuman tipis.

“Akhirnya kau masuk juga. Selama dua bulan ini kau kemana saja Lee Hyun Su?” tanya pria berparas manis itu dengan nada marah yang dibuat- buat tentunya dan berhasil membuat Hyunsu tersenyum kecil.

“Choisongeyo In Oh ssi dua bulan ini aku sibuk dicafe tempatku bekerja. Aku masih diterima disini kan?” tanya Hyunsu balik dan In Oh tentu saja langsung mengangguk pasti.

“Gamsahamnida In Oh ssi” ucap Hyunsu girang.

“Cheonmaneyo. Kau adalah penyanyi terbaik di grup ini. Tentu pintu selalu terbuka untukmu. Sudah sana duduk!” ucap In Oh dan segera dituruti Hyunsu yang berjalan menuju kumpulan teman- temannya.

Hyunsu berjalan menuju bangku yang biasa didudukinya, namun ternyata bangku itu telah terisi oleh orang lain. Diedarkan pandangannya dan terlihat olehnya sebuah bangku kosong yang berada disamping seseorang yang membuatnya ragu untuk melangkah. Susah payah meyakinkan hatinya dia memantapkan langkah menuju bangku tersebut dan duduk dengan tenang disamping namja yang tampak canggung melihat kehadirannya.

Yoon Gi sesekali melirik Hyunsu yang tampak diam disampingnya hingga kegiatannya terinterupsi oleh suara In Oh yang hendak memulai pelajaran hari itu.

Jam pelajaran berlalu dengan begitu cepat namun tidak bagi Hyunsu dan Yoon Gi yang merasakan kecanggungan terlebih saat mereka diminta berada dalam satu kelompok sbt mengerjakan tugas dalam pelajaran tadi.

Saat ini semua mahasiswa klub seni sudah seluruhnya meninggalkan kelas kecuali Hyunsu dan Yoon Gi yang masih membereskan peralatan mereka ke dalam tas masing- masing.

“Terimakasih atas kerjasamanya. Aku duluan” ucap Hyunsu berpamitan dengan enggan dan sontak hal tersebut berhasil mengagetkan Yoon Gi yang kemudian mengerjapkan matanya gugup.

“Eo… Eoh ne” jawab Yoon Gi tergagap.

Hyunsu pun berbalik hendak melangkah menuju pintu keluar saat tiba- tiba kepalanya serasa berputar dan perutnya serasa bergolak.

“Hmpht…”

Hyunsu bergegas keluar dari dalam ruang kelas tersebut diikuti Yoon Gi yang merasa khawatir melihat tingkah wanita tersebut.

“Hoek… Hoek… Hoek…”

Berulang kali Hyunsu mengeluarkan isi perutnya yang hanya berupa air. Tubuhnya yang terasa lemas perlahan merosot dilantai toilet yang dingin, dan melihat hal tersebut sontak Yoon Gi menghampiri yeoja tersebut dan memegang bahunya.

“Gwaenchana?” tanyanya dan dijawab gelengan pelan oleh Hyunsu.

“Nan gwaenchana. Aku harus pergi” ucap Hyunsu seraya berusaha bangkit, namun belum tegak tubuhnya kini rasa pening yang luar biasa menyerang kepalanya dan alhasil tubuhnya ambruk dipelukan Yoon Gi yang untungnya bergerak dengan sigap.

“LEE HYUN SU. HYUN SU AH ILEONA!” pekiknya seraya mengangkat tubuh Hyunsu dan bergegas keluar dari dalam toilet tersebut.

***

BLUGH

Pintu ruangan bernuansa serba putih itu menjeblak terbuka dan menampakkan sosok Donghae dengan napas terengah dan menatap tajam sosok- sosok yang juga menatapnya dengan raut wajah penuh penyesalan. Dengan langkah terburu dia mendekati ranjang tempat dimana sosok adik yang paling disayanginya tergolek lemah…

TBC