Monthly Archives: August 2015

FF “DON’T HURT ME and SAY YOU LOVE ME!” PART 1

Author: Key XiaoLing (Ling Key)

Main Casts:

– Wang Fei Fei
– Lee Jong Hyun
– Mrs. Lee
– Lee Jeongmin

Extended Casts:

– Seo Joo Hyun (Seohyun)
– Lee Jong Suk, and
– Other support casts

Genre: Marriage life, Family, Hurt

Length: Parts

Rating: 17+

Disclaimer: This FF is own by author, don’t be plagiator!

***

Fei terbangun dari tidurnya saat merasakan dingin menusuk kulitnya. Mengangkat tubuhnya untuk bersandar di headboard dan membenahi selimut yang menutupi tubuh polosnya. Ditatapnya Jonghyun yang masih terlelap disampingnya dengan keadaan tubuh yang juga polos sepertinya. Fei meregangkan ototnya yang terasa kaku dan menatap jam dinakas menunjukkan pukul empat pagi. Saatnya dia bangun dan melaksanakan kewajibannya membenahi semua yang ada dirumah mereka, rumah keluarga Jonghyun lebih tepatnya. Ini masih terlalu pagi jika dilihat dari orang- orang yang biasanya memulai aktivitasnya setidaknya pukul enam pagi. Tapi tidak bagi Fei, diadipaksa untuk memulai aktivitasnya lebih awal dari orang lain setiap harinya, semenjak dia dinikahi Jonghyun lima tahun lalu.Fei bangkit dari tidurnya sambil membelitkan jubahtidur tipisnya. Dengan sedikit meringis dan berjalantertatih, dia berjalan menuju kamar mandi. Maklum, semalam Jonghyun melakukannya lebih lama dari biasanya hingga membuat Fei merasakan sedikit perih didaerah bawah tubuhnya.

***

“Jeongmin ah kau sedang apa Nak?” tanya Fei memandang ke arah seorang bocah laki- laki yang kini terlihat sedang menyapu dapur sesaat setelah dia sampai didapur untuk memulai pekerjaannya.

“Aku sedang menyapu Eomma, aku juga sudah mengepel semua ruangan didepan” jawab Jeongmin, putra Fei dan Jonghyun sambil meneruskan pekerjaan menyapunya.

“Ini masih sangat pagi Aegi ah, harusnya kau masihtidur, ayo kembali ke kamar mu! Ini semua tugas Eomma” ucap Fei berjalan mendekati Jeongmin dan hendak mengambil sapu ditangannya namun segera ditahan bocah lima tahun itu.

“Aniyo Eomma, Jeongmin mau bantu Eomma, Jeongmin tidak mau Eomma dimarahi dan dipukul Halmeonim lagi karena pekerjaan Eomma belum selesai saat Halmeonim dan Appa bangun” ucap Jeongmin dengan polosnya.Fei menatap sedih putranya itu, dia merasa gagal menjadi seorang ibu. Dia tak bisa membahagiakan anaknya dan bahkan membuat putranya ikut menderita bersamanya. Sejak dinikahi Jonghyun, tak ada hari bahagia untuknya kecuali saat bersama Jeongmin. Setiap hari hanya pekerjaan rumah dan siksaan yang didapatnya dari Nyonya Lee, Jonghyun, bahkan Seohyun kekasih Jonghyun.Dia tak pernah diperlakukan layaknya keluarga olehmereka, melainkan diperlakukan layaknya pelayan.

“Mianhae, ma’afkan Eomma Jeongmin ah!”Fei menghapus air mata yang mulai meleleh dipipi tirusnya tak ingin putranya tahu. Dengan bergegas Fei memulai aktivitasnya. Mencuci adalah hal pertama yang akan dilakukannya hari ini. Dia mengambil satu bak penuh cucian kotor dan membawanya menuju halaman belakan dimana biasanya dia mencuci. Bukan dengan mesin cuci, tapi dengan tangannyalah dia mencuci pakaian- pakaian tersebut.

“Jeongmin ah setelah mengepel dapur kau langsung mandi ya Aegi! Kau harus sekolah” ucap Fei menatap putranya yang sedang memeras air pel pada lap.

“Ne Eomma”Jeongmin mengangguk dan mulai mengepel ruangan dapur yang cukup luas itu. Sementara Fei berkutat dengan cucian piring selesainya dia merendam pakaian.Nyonya Lee tampak bersedekap menunggu hidangan yang sedang disiapkan Fei dan Jeongmindimeja makan.

***

“Annyeonghaseyo Eomma” sapa Jonghyun yang baru masuk ke ruang makan dan segera duduk dikursinya setelah mengecup pipi sang ibu.

“Annyeonghaseyo Adeul ah, tidur mu nyenyak?” tanya Nyonya Lee dan dijawab anggukan Jonghyun.

“Selamat pagi Appa” sapa Jeongmin membungkuk pada Jonghyun.

“Pagi” jawab Jonghyun datar tanpa menoleh sedikitpun pada putranya itu.

“Makanannya sudah siap, silakan dimakan!” ucap Fei pada Nyonya Lee dan Jonghyun yang tak meresponnya sama sekali dan langsung mengambil makanan mereka.

“Kami permisi, Jeongmin ah ayo ke dapur!” ajak Feipada Jeongmin yang terpaku menatap nenek dan ayahnya yang sedang makan.

“Ne Eomma” ucap Jeongmin menunduk lesu.Ia ingin sekali bisa makan bersama nenek dan ayahnya. Tapi seumur hidupnya tak pernah sekali pun dia merasakan itu. Jangankan canda saat makan, bahkan nenek nya akan langsung mengusirnya saat melihat dia yang baru duduk dimeja makan. Jeongmin tak tahu mengapa ayah dan neneknya begitu membencinya. Yang dia tahu mereka tak menginginkan kehadirannya didekat mereka.

***

“Eomma, apa Jeongmin begitu menyebalkan sampai- sampai Appa dan Halmeonim membenci Jeongmin?” tanya Jeongmin yang duduk dilantai dapur menunggu Fei mengambilkan nasi untuk mereka.Fei meletakkan sepiring nasi putih dengan lauk yang hanya berupa sayur wortel sisa semalam yang baru saja dihangatkannya didepan Jeongmin.

“Aniyo Aegi, mereka tidak membenci Jeongmin, Appa dan Halmeonim hanya belum bisa menerima keberadaan kita, suatu saat pasti mereka bisa menerima kita”…

TBC

FF “OUR MARRIAGE is a Deal” Prolog

Main casts:
– Kim Hyun Su
– Mark Tuan Yi Eun
– Eric Nam
– Shin Ji Min

Casts:
– Park Ji Min (Jamie)
– Kevin Tuan Yi Fan
– Mrs. Tuan
– Mr. Tuan
– Kim Hyun Il, and
– Other casts

Genre: Comedy romantic

Length: Parts

Rating: PG

Disclaimer: It’s own by author. Don’t be plagiator!

***

Tok, tok, tok

Suara ketukan pintu membuyarkan konsentrasi seorang namja berwajah manis yang tengah meneliti laporan keuangan dilaptopnya. Ditatapnya pintu ruang kerjanya dengan dahi berkerut sedikit kesal dengan orang yang mengganggu pekerjaannya.

“Nuguseyo?” tanyanya sedikit lantang mengingat jarak pintu dan tempat duduknya sedikit jauh.

“Jeogiyo. Kim Hyun Su” jawab seseorang dibalik pintu dan membuat bibir namja bernama Mark itu mengerut sebal.

“Masuklah!” perintahnya dengan nada malas seolah tak pernah mengharapkan kehadiran tamunya itu.

CKLEK

Pintu terbuka dan muncullah seorang gadis dengan paras sederhana dan terkesan tomboy memasuki ruangannya dan mulai berjalan ke arahnya.

“Apalagi Kim Hyun Su shi? Jika kau bermaksud untuk meminjam uang lagi maka kali ini aku tak akan memberikannya karena kasbonmu bulan ini bahkan sudah nyaris menghabiskan seluruh gajimu” ucap Mark sinis bahkan sebelum gadis bernama Hyunsu itu sampai didepan mejanya.

“Animnida Sajangnim, kali ini saya hanya ingin memberitahukan jika teman saya yang anda panggil untuk wawancara kerja itu sudah tiba” jawab Hyunsu dengan raut wajah tak bersahabat setelah tadi Bosnya itu menuduhnya begitu saja meski pada kenyataannya dia pun sadar jika dirinya memang sering meminta kasbon, itu pun demi sesuatu yang sangat penting.

“Oh… Geure. Baguslah. Sekarang dimana dia?” tanya Mark kembali tanpa rasa bersalah dan justru membuat Hyunsu makin kesal pada namja yang seumuran hanya beda status dengannya itu.

Dengan meniup sedikit poninya sambil menahan kesal, Hyunsu kemudian berusaha memasang senyumnya dan menjawab.

“Dia sudah berada diluar ruangan ini Sajangnim. Anda ingin saya memanggilkannya?”

“Keureomyo. Panggilkan dia sekarang dan kau boleh melanjutkan pekerjaanmu!”

“Algeseumnida”

Dengan menghentak gemas Hyunsu akhirnya melangkahkan kakinya untuk keluar menemui calon pegawai baru itu dengan mulut yang bersungut- sungut, sementara Mark mengacuhkan kembali pegawainya itu dan fokus pada pekerjaannya yang tadi sempat tertunda.

***

“KYAAA… Eonni ah akhirnya kita berdua bisa bekerja ditempat yang sama. Gomawo atas bantuanmu Eonni” ucap seorang yeoja berwajah chubby dan berbadan sedikit berisi dengan hebohnya ketika dirinya dan Hyunsu memakan makan siang mereka dihalaman belakang cafe tempat mereka bekerja.

“Ne cheonmaneyo Jamie ah, tapi aku berpesan padamu berhati- hatilah dengan sajangnim kita itu. Dia itu benar- benar seperti singa. Sedikit saja kita salah dan mendekatinya, maka tamatlah riwayat” balas Hyunsu dengan ekspresi seakan- akan hendak menerkam yeoja yang dipanggilnya Jamie dan sukses membuat gadis itu mengerut ngeri.

“Jinjjayo Eonni? Tapi ku lihat wajahnya sangat imut, dan saat wawancara tadi pun dia begitu ramah”

“Eish… Kau belum tahu saja. Dia itu…”

“WOY!!!”

“Uhuk… Uhuk… Uhuk…”

Gebrakan seseorang dibelakang Hyunsu berhasil membuat gadis itu terbatuk, bahkan Jamie ikut tersentak hingga menatap dengan mata melotot ke arah seorang namja tampan berkacamata yang kini hanya menyengir mendapati tatapan tajam dari Hyunsu.

“Eric Oppa mwohaneunkeoya?” tanya Hyunsu sebal disertai decakan membuat pria berlesung pipit itu terkekeh.

“Hehehehe. Boleh aku bergabung?” tanya Eric seraya menunjuk kursi yang masih kosong diantara Hyunsu dan Jamie.

“Cih, biasanya juga langsung duduk kenapa harus repot bertanya segala?” jawab Hyunsu pura- pura marah kian membuat senyuman Eric melebar.

“Arasseoyo. Permisi Jimin shi, aku boleh duduk disini kan?” kini Eric bertanya pada Jamie.

“Oh… Ye keureomyo Chef. Silakan saja. Oh iya saya belum memperkenakan diri secara langsung pada anda. Park Ji Min imnida. Anda boleh memanggil saya Jamie seperti teman- teman disini memanggil saya” ucap Jimin sekaligus menjawab pertanyaan Eric.

“Aigoo… Tak perlu sungkan begitu! Ini kan diluar jam kerja. Panggil saja aku Eric atau Oppa!” balas Eric mencoba mencairkan suasana.

“Algeseumnida”

“Sudah- sudah kalau perkenalan dilanjutkan terus kapan makannya selesai? Ini sudah hampir habis jam istirahat. Kalian tak mau kan jika Bos singa itu mengamuk?” ujar Hyunsu menginterupsi keduanya.

“Ara, ara, kau cemburu eo? Tenang saja Soo ah aku hanya mencintaimu seorang” ujar Eric dan kembali disuguhi pelototan maut Hyunsu yang akhirnya membuat pria itu berhenti bercanda dan memulai acara makannya setelah lebih dahulu menatap Jamie dengan kerlingan nakalnya dan dijawab kekehan pelan oleh gadis yang akhirnya juga kembali memakan makan siangnya…